Artikel Database Terdistribusi

PENGENALAN SISTEM TERDISTRIBUSI
DIFINISI
"A system in which hardware or software components
located at networked computers communicate and
coordinate their actions only by message passing."
[Coulouris]
"A system that consists of a collection of two or more
independent computers which coordinate their
processing through the exchange of synchronous or
asynchronous message passing."
"A distributed system is a collection of independent
computers that appear to the users of the system as a
single computer." [Tanenbaum]
"A distributed system is a collection of autonomous
computers linked by a network with software designed to
produce an integrated computing facility."
Jadi secara umum bisa dikatakan bahwa :
Sistem komputer terdistribusi adalah sebuah sistem Yang memungkinkan aplikasi komputer
beroperasi secara terintegrasi pada lebih dari satu lingkungan yang terpisah secara fisis.
(Lukito Eddi)
Lalu sekarang akan timbul pertanyaan mengapa harus terdistribusi ? Bukannya terintegrasi
akan lebih baik ? Sebelum saya menjawab, mungkin akan lebih baik jika kita simak
pernyataan hanysanj berikut :
Kalau Anda sedang menerapkan proyek TI, Anda harus waspada pada hal-hal berikut ini. Tahukah Anda
berapa persen kegagalan implementasi software ERP, SCM, CRM di seluruh dunia? Rata-rata survei
menghasilkan lebih dari 50%, bahkan sampai 70% tingkat kegagalan implementasi. Dalam banyak tulisan,
angka 70% dapat dikatakan “standar” kegagalan yang telah diterima bersama dalam berbagai proyek TI.
Standish Group menyatakan hanya 10% perusahaan yang berhasil menerapkan ERP, sedangkan sisanya?
35% proyek dibatalkan dan 55% mengalami keterlambatan. Meta Group menyatakan 55% - 75% proyek
CRM gagal. CRM Forum menyatakan lebih dari 50% proyek CRM di US serta lebih dari 85% di Eropa
dianggap gagal. Walaupun demikian, survei dari Morgan Stanley terhadap 225 CIO di awal tahun ini
menunjukkan bahwa 80% dari mereka tetap merencanakan proyek TI baru di tahun 2002 dan banyak yang
memprioritaskan CRM. ABN AMRO memprediksikan pangsa pasar CRM akan mencapai US$ 3,36 milyar di
tahun 2003, naik 25.8% dari tahun 2002. Sumber : http://hannysanjs.multiply.com
Terus terang saya sangat setuju dengan pernyataan diatas yang menerangkan bahwa
70 % kegagalan suatu software adalah implementasi, dan jika kita analisa lebih lanjut,
ternyata ada banyak sekali faktor yang terdapat dalam implementasi, dan salah satu faktor
yang menarik perhatian saya adalah masalah response time dan bandwidth capability
(kemampuan bandwidth) yang ternyata sudah menjadi masalah umum di lingkungan
perusahaan dan instansi-instansi masyarakat. Dan oleh karena itu saya sangat berharap
bukan hanya saya saja yang memikirkan masalah ini, dan saya juga berharap artikel ini
dapat memberikan inspirasi bagi para developer lain agar dapat bereksperimen, memperbaiki
kelemahan dan membundle-nya lagi ke dalam suatu solusi yang robust.
Komponen dasar sistem terdistribusi
Selain jaringan, Ada 3 komponen dasar dalam satu model sistem terdistrubusi :
1. Webserver : server pengelola sistem / tempat menaruh source code program yang
merupakan otak dari sistem itu sendiri.
2. Database server : Mesin yang digunakan sebagai server untuk menyimpan database
3. File server : Mesin yang digunakan sebagai server untuk menyimpan file/konten yang
berhubungan dengan sister.
Mengapa komponen tersebut harus terdistribusi ? Karena ada 3 alasan utama yang paling
mendasar yaitu :
1. Distribusi fungsi : Karena komputer memiliki kemampuan fungsi yang berbeda
(distribusi fungsi), contoh : fungsi utama file server yang menitikberatkan pada space
harddrive tentu berbeda dengan fungsi utama webserver yang mengutamakan
kecepatan prosesor dan kemampuan memori yang besar.
2. Distribusi beban keseimbangan : Pemberian tugas ke prosesor secukupnya
sehingga unjuk kerja seluruh sistem teroptimasi.
3. Distribusi fisik : sistem yang menggantungkan pada fakta bahwa komputer secara
fisik terpisah (e.g., untukmencapai kehandalan).
Saya juga akan memberikan 3 alasan mengapa anda harus mulai menerapkan sistem ini di
perusahaan :
1. Penambahan Quota bukan merupakan solusi total untuk mengatasi masalah
bandwidth.Contoh : apakah dengan melebarkan jalan akan menuntaskan masalah
kemacetan dijakarta, atau hanya mengurangi ?
2. Fakta bahwa kebutuhan informasi internal (cabang/jobsite) tidak harus tersentralisasi.
3. Peningkatan jumlah aplikasi berbanding lurus dengan penambahan quota bandwidth,
sehingga harus ada solusi pintar untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth.
Selain itu saya juga akan memberikan 3 kendala utama (konsekuensi) yang mungkin terjadi
dalam penerapan sistem terdistribusi :
1. Kompleksitas dalam perancangan arsitektur software.
2. Sistem terdistribusi sangat tergantung pada jaringan.
3. Pendistribusian data memunculkan masalah keamanan (security).
Dan tentu saja saya juga akan memberikan 3 solusi yang saya gunakan untuk mengatasi
kendala diatas :
1. Yang kita butuhkan untuk mengatasi masalah ini adalah tools, banyak sekali tools
yang dapat anda gunakan, dan karena penulis bekerja di lingkungan windows maka
tool saat ini yang penulis gunakan adalah adalah MS.Visual Studio Team System
(VSTS).
2. Scheduler update agar data tetap tersentalisasi
3. Selain trik-trik dalam pemrograman, Policy ISMS (http://id.wikipedia.org/wiki/ISMS)
juga wajib diterapkan.
OK, Sekarang apa yang akan distribusikan dalam sistem anda ?, sebagai seorang
system analyst anda tentu dapat menganalisa dan memetakan serta mengkombinasikan
antara kebutuhan user dengan kemampuan dari lingkungan infrastruktur IT sendiri. Tidak
selalu kita harus mendistribusikan Fileserver bersama dengan Database server, dan tentu
saja saya tidak akan bicara panjang lebar tentang bagaimana cara anda melakukannya. Saya
hanya akan membagi ini menjadi 3 model pendistribusian dan teknik bagaimana cara
melakukannya pada artikel berikutnya (seri 2).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar